P L C t o k n o w

to learn
to know
PLC
BASIC I
Instruktur :
TOTOK NUR ALIF S.Pd
NIP. 19720101 200312 1 011
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
1
SELAMAT DATANG DI
DUNIA
PLC
( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER )
SERI “ OMRON – CPM 2 A “
PRODUKSI TAHUN 2003
KAPASITAS I/O 20 - 30
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
2
APA ARTI PLC itu ? ( bukan kepanjangannya )
Menurut NEMA ( National Electrical Manufacturesers
Association ) PLC yaitu :
Suatu peralatan listrik yang beroperasi dengan menggunakan
programmable memory untuk menyimpan instruksi – instruksi
internal sebagai pengganti kerja dari peralatan yang mempunyai
fungsi spesifik untuk mengontrol kerja dari mesin – mesin atau
proses, melalui modul input output secara analog – digital.

BAGAIMANA CARA KERJANYA ?
Menerima sinyal – sinyal analog dari peralatan input luar yang akan
dirubah menjadi sinyal – sinyal digital.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
APA KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PLC ?
Lebih murah biaya dibandingkan sistem manual.
Lebih mudah dalam pemprograman.
Lebih aman, praktis, dan handal dibandingkan kontrol manual.
Dapat dengan mudah diubah rangkaian sistemnya.
Lebih mudah melacak jika terjadi gangguan.
Mempunyai prinsip seperti komputer.
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
3
Mengenal LOOP terbuka & tertutup
Apa yang dimaksud LOOP TERBUKA ?
SETTING
PERALATAN
KONTROL
SISTEM YG
DI KONTROL
OUTPUT
GANGGUAN
SO ?......
Apa yang dimaksud LOOP TERTUTUP ?
KONTROL ULANG
SETTING
PERALATAN
KONTROL
SO ?......
www.plctna.wordpress.com
SISTEM YG
DI KONTROL
OUTPUT
GANGGUAN
Programmable Logic Controller
4
FUNGSI BAGIAN PLC
PROGRAMMING
DEVICE
PROCESSOR
MODUL INPUT
MODUL OUTPUT
CATU DAYA
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
5
PERANGKAT KERAS PLC

MODUL INPUT OUTPUT ( I / O )
Bagian input output merupakan perangkat elektronik
sebagai perantara antara processor dengan peralatan input
output luar. Bagian ini dapat dipasang secara terpisah atau
langsung menempel pada raknya.

PROCESSOR ( INTI PLC )
“ Processor “ merupakan bagian pokok dari PLC yang memproses
dan menyimpan semua program yang dikirim ( download ) ke
dalam PLC. Program yang diproses disesuaikan dengan keadaan
input dan outputnya.

PROGRAMMING DEVICE
“ Programming devices “ merupakan perangkat keras dari PLC
yang berfungsi untuk memasukkan, mengedit, memodifikasi dan
memonitor program yang ada dalam memory PLC, sehingga PLC
dapat dioperasikan sesuai dengan program kontrol yang telah
termemori.
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
6
MODUL INPUT
www.plctna.wordpress.com
MODUL OUTPUT
Programmable Logic Controller
7
BAGIAN UTAMA PROCESSOR
I
n
p
u
t
CPU
Input
Image
Table
VARIABLE DATA
MEMORY
Output
Image
Table
O
u
t
p
u
t
User Programming
Memory
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
8
P
L
C
OUTPUT
CPU
INPUT
PC
TO PROGRAMMING DEVICE
PROGSOL
PLC TYPE COMPACT
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
9
PLC TYPE MODULAR
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
10
BAHASA PROGRAM PLC

MNEUMONIC CODE
Bahasa LOGIC yang digunakan dalam memasukkan data ke PLC
yang mempunyai fungsi sama dengan menggambar dalam rangkaian
manual yang akan dioperasikan.
Bahasa LOGIC ini memiliki kode tersendiri untuk tiap fungsi yang
dipakainya. Untuk setiap PLC pun ada beberapa yang berbeda tapi
fungsinya sama.

LADDER DIAGRAM
DIAGRAM GARIS yang merupakan gambar dari suatu rangkaian kontrol
yang akan dioperasikan. Diagram garis ini hampir sama dengan gambar
rangkaian kontrol dengan kontaktor ( manual ) yang biasa digambar.
Penggambaran LADDER memiliki simbol yang berbeda dengan rangkaian
manual.

FLOW SIGN
ALIRAN ARUS / SINYAL yang menentukan arah aliran arus / sinyal yang
akan bekerja terlebih dahulu secara berurutan dan menentukan komponen
mana yang bekerja.
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
11
MNEUMONIC CODE
PERINTAH DASAR
1. LOAD ( LD )
Awalan garis logika atau block. Jika dalam rangkaian
manual fungsinya sama dengan suatu bentuk input NO (
Normally Open ) / saklar / sensor.
2. NOT
Merupakan perintah kebalikan ( inverts ) input atau yang
berupa perintah TIDAK ataupun yang bersifat TERTUTUP
sering disebut NC ( Normally Closed ).
3. AND
Merupakan perintah seri input atau yang berupa perintah
DAN ataupun yang bersifat HUBUNGAN SECARA SERI
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
12
PERINTAH DASAR
( lanjutan )
4. OR
Merupakan perintah paralel input atau yang berupa perintah
ATAU yang bersifat HUBUNGAN SECARA PARALEL
5. OUT
Merupakan perintah penandaan koil atau terminal output yang
akan terhubung dengan modul output.
6. END ( 01 )
Merupakan perintah untuk menandai pemprograman telah
selesai atau pengisian program sudah akhir.Jika akhir
pengisian program tidak diberi perintah END (01), maka
pemprograman dianggap belum selesai ( no end list ).
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
13
MNEUMONIC CODE
( lanjutan )
1. KEEP ( 11 )
2. TIM dan TIMH ( 15 )
3. CNT dan CNTR ( 12 )
4. IL ( 02 ) dan ILC ( 03 )
5. SFT ( 10 )
6. DIFU ( 13 ) dan DIFD ( 14 )
7. JMP ( 04 ) dan JME ( 05 )
8. MOV ( 21 ) dan MVN ( 22 )
9. CMP ( 20 )
10. CTBL ( 63 )
14
Programmable Logic Controller
www.plctna.wordpress.com
MNEUMONIC CODE LANJUTAN
1. KEEP (11)
Perintah KEEP (11) adalah perintah yang menyatakan pengunci pada
koil itu sendiri tanpa adanya kontak pengunci ataupun kontak yang
menyebabkan koil terkunci. Pada KEEP (11) ini koil otomatis terkunci
secara langsung
2. TIM dan TIMH (15)
Perintah TIM dan TIMH (15) adalah perintah timer atau waktu yang
akan digunakan. Pada perintah TIM waktu yang dapat digunakan
adalah antara 0,00 ms sampai dengan 00,99 ms. Pada perintah TIMH
(15) waktu yang dapat digunakan antara 00,00 ms sampai dengan
99,99 ms
3. CNT dan CNTR (12)
Perintah CNT dan CNTR (12) adalah perintah counter atau perintah
menghitung. Perintah ini digunakan pada penghitungan jumlah yang
akan ditentukan. Pada perintah CNT penghitungan dilakukan maju
mulai 000 sampai 100. Pada perintah CNTR (12) penghitungan dapat
dilakukan secara maju mulai dari 000 sampai 100 dan penghitungan
15
mundur mulai -100 sampai 000.
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
MEMBUAT PROGRAM DENGAN PROGRAMMING CONSOLE
Jika hafal dan ingat bahasa
program maka pengorasianya
dapat menggunakan
PROGRAMMING CONSOLE.
Programming Console sering
digunakan oleh para
Profesional control, hanya
dengan mengisikan bahasa
program yang telah dibuatnya
ke dalam PLC. Alat ini
(Programming Console) dapat
secara langsung
penggunaannya tanpa harus
melihat system yang dipakai
ataupun program (software)
yang menjalankannya.
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
16
CARA MENGGUNAKAN
PROGRAMMING CONSOLE
1. Tampilan awal saat menghidupkan PROGRAMMING CONSOLE
2. Pemilihan mode untuk mengisi dan melihat program yang dibuat
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
17
OPERASIONAL MODE
MODE " PROGRAM "
Pada mode ini bertujuan mengisikan program yang akan dijalankan
oleh modul. Pada mode PROGRAM rangkaian diisikan, mengedit
rangkaian, membersihkan memori dan juga dapat digunakan untuk
memeriksa program yang salah.
MODE " RUN "
Pada posisi ini program yang telah diisikan akan dijalankan dengan
normal dan modul sudah beroperasi sendiri. Pada posisi ini tidak dapat
dilakukan force set - reset, dan counter tidak dapat diubah.
MODE " MONITOR "
Pada mode ini dapat dilakukan pengujian operasional rangkaian
yang diisikan ( system yang telah diprogramkan ) yang antara lain
seperti status yang beroperasi, force setting, mengatur waktu dan
counter, megubah data dan mengedit saat online.
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
18
PEMBUATAN PROGRAM
PEMPROGRAMAN PADA
PROGAMMING CONSOLE
CONTROL MANUAL
Alamat
S0
S1
K1
K1
K3
K1
K2
Intruksi
Data
00000
LD
S1
00001
OR
K1
00002
AND NOT
S0
00003
AND NOT
K3
00004
OUT
K1
00005
LD
K1
00006
AND NOT
K3
00007
AND NOT
S0
00008
OUT
K2
00009
LD
K2
00010
AND NOT
S0
00011
OUT
K3
00012
END ( 01 )
K3
K2
www.plctna.wordpress.com
K3
Programmable Logic Controller
------19
PENULISAN DENGAN PROGRAMMING CONSOLE
Tombol yang ditekan
Tampilan pada Layar
LD
WRITE
OR
1
0
0
0
WRITE
AND
NOT
1
0
0
2
WRITE
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
00000
LD
00000
00001READ
NOP < 000 >
00001
OR
01000
00002READ
NOP < 000 >
00002
AND NOT 01002
00003READ
NOP < 000 >
20
Pada alamat ke 8
Tombol yang ditekan
TIM
Tampilan pada Layar
0
00008
TIM
1
001
TIM 001
#
0
0
3
0
#0030
WRITE
LD
TIM
0
00009
LD TIM
1
WRITE
OUT
1
0
0
00009READ
NOP < 000 >
00010READ
NOP < 000 >
00011
OUT
2
WRITE
001
01002
00012READ
NOP < 000 >
21
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
Pada alamat ke 12
Tombol yang ditekan
Tampilan pada Layar
0
FUN
00012
FUN
< 0?? >
1
00012
END
< 001 >
WRITE
00012READ
NOP < 000 >
Setelah selesai semua program, MODE pada Programming
Console diubah pada posisi “ RUN “ , maka PLC siap
dioperasikan.
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
22
00
01
02
10
11
COM
www.plctna.wordpress.com
P
L
C
1000
1001
1002
K1
L2
COM
1003
Horn
COM
-
N
+
L
Programmable Logic Controller
Sumber Tegangan 23
MNEUMONIC CODE LANJUTAN
1.
KEEP (11)
Perintah KEEP (11) adalah perintah yang menyatakan pengunci pada
koil itu sendiri tanpa adanya kontak pengunci ataupun kontak yang
menyebabkan koil terkunci. Pada KEEP (11) ini koil otomatis terkunci
secara langsung
2. TIM dan TIMH (15)
Perintah TIM dan TIMH (15) adalah perintah timer atau waktu yang
akan digunakan. Pada perintah TIM waktu yang dapat digunakan
adalah antara 0,00 ms sampai dengan 00,99 ms. Pada perintah TIMH
(15) waktu yang dapat digunakan antara 00,00 ms sampai dengan
99,99 ms
3. CNT dan CNTR (12)
Perintah CNT dan CNTR (12) adalah perintah counter atau perintah
menghitung. Perintah ini digunakan pada penghitungan jumlah yang
akan ditentukan. Pada perintah CNT penghitungan dilakukan maju
mulai 000 sampai 100. Pada perintah CNTR (12) penghitungan dapat
dilakukan secara maju mulai dari 000 sampai 100 dan penghitungan
mundur mulai -100 sampai 000. 24
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
MNEUMONIC CODE LANJUTAN
4. IL (02) dan ILC (03)
Perintah IL (02) adalah perintah INTERLOCK atau sering disebut saling
mengunci. Perintah ILC (03) adalah INTERLOCK CLEAR .Perintah IL(02)
dan ILC (03) selalu digunakan berpasangan sehingga rangkaian yang
ada di antaranya akan terkunci (OFF) sampai ada sinyal input pada IL
(02). Jadi ILC (03) merupakan tanda akhir dari rangkaian yang ada
diantara interlock.
5. SFT (10)
Perintah SFT (10) adalah perintah MENGGESER. Perintah ini digunakan
apabila diinginkan pergeseran pada bit yang diharapkan, sehingga akan
memberi perintah pada bit setelahnya.
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
25
Example PROJECT
LS2
LS1
Back wall
M3
Sb1
Keterangan :
LS1 = limits switch 1
LS2 = limits switch 2
Sb1 = sensor benda atas
Sb2 = sensor benda bawah
M3Ø = motor 3 fasa
Back wall
Sb2
www.plctna.wordpress.com
Programmable Logic Controller
26
PEMPROGRAMAN PADA
PROGAMMING CONSOLE
Alamat
CONTROL MANUAL
Sb2
K2
Ls1
K1
0002
1000
0003
1001
K1
1001
Sb1
K1
Ls2
K2
0000
K2
1001
0001
1000
1000
Intruksi
Data
00000
LD
0002
00001
OR
1001
00002
AND NOT
1000
00003
AND NOT
0003
00004
OUT
1001
00005
LD
0000
00006
OR
1000
00007
AND NOT
1001
00008
AND NOT
0001
00009
OUT
00010
END
1000
-------
Programmable Logic Controller
www.plctna.wordpress.com
27